Selasa, 26 April 2016

Perencanaan dan Pengelolaan Daya Tarik Wisata dan Destinasi Pariwisata


       1.         Edukasi (Education)

Edukasi (education) atau pendidikan sangat penting dalam sebuah perencanaan pariwisata dan pengelolaannya karena pendidikan dapat dijadikan sebagai suatu tehnik untuk menjalin suatu hubungan antara seseorang dalam menyediakan atau memberikan suatu informasi kepada orang lain yang akan mendapatkan informasi tersebut serta mendapatkan nilai pendidikan di dalamnya.
Dalam dunia pariwisata, ada banyak situasi dimana pendidikan itu diperlukan dalam memberikan dan atau mendapatkan suatu informasi yang dilakukan antara seorang pemandu wisata dengan pengunjung, baik secara formal maupun non-formal. Contohnya, apabila seorang pemandu wisata lokal sedang memberikan informasi kepada pengunjung mengenai benda-benda peninggalan sejarah yang ada di dalam museum, maka pengunjung akan mendapatkan nilai pendidikan melalui informasi yang didapatkannya dalam bentuk pengetahuan sejarah. Kegiatan ini disebut dengan edukasi secara formal yaitu informasi tersebut diberikan secara langsung dari seorang pemandu wisata kepada pengunjung yang sedang menyimak informasi tersebut. Selain itu, pengunjung juga bisa mendapatkan nilai pendidikan dari informasi yang diberikan secara non-formal atau melalui media yang telah disediakan seperti dalam bentuk buku panduan, papan bicara, video, audio visual, dan bentuk-bentuk lainnya yang dapat menginterpretasikan suatu informasi untuk wisatawan dalam mendapatkan nilai-nilai pendidikan di dalamnya, hal ini disebut dengan interpretasi.
Interpretasi adalah salah satu faktor penting dalam dunia pariwisata yaitu bagaimana memberikan informasi kepada seseorang yang dapat menghasilkan nilai pendidikan didalamnya, karena interpretasi yaitu mampu memberikan informasi yang sesuai terhadap suatu hal yang tidak hanya dapat dilakukan secara langsung atau formal, melainkan dapat juga melalui suatu media atau secara non-formal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa edukasi (education) adalah salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam setiap manajemen pengembangan atau pengelolaan suatu daya tarik wisata dalam penyediaan fasilitas dalam upayanya memberikan informasi yang sesuai dengan kenyataan yang ada, karena informasi tersebut akan memberikan pengaruh bagi setiap pengunjung, tidak hanya dalam bentuk pengalaman pribadi, tetapi juga akan memberikan nilai-nilai pendidikan yang terkandung didalamnya, serta akan memberikan kepuasan bagi pengunjung dalam menerima informasi atau mengetahui hal-hal yang bersangkutan dengan daya tarik wisata itu sendiri.

       2.              . Tata Kelola Destinasi atau DMO (Destination Management Organitation)

Sebelum membahasa DMO, maka perlu dipahami arti dan makna manajemen destinasi adalah bentuk integritas dan koordinasi dari semua elemen yang saling berkaitan dalam perencanaan dan  strategi pariwisata. Elemen – elemen itu disatukan dalam destnation mix elements atau bauran pariwisata dimana atraksi, event, fasilitas hotel, restoran, transportasi,infrastruktur dan sumber daya manusia pada sektor pariwisata. Wujud dari bentuk integritas dan koordinasi antara destination mix elements adalah kerjasama dalam menyusun strategi dan perencanaan pariwisata itu sendiri.
 Setiap destinasi memiliki 4 komponen produk destinasi yaitu physical products yang termasuk didalamnya atraksi, fasilitas, transportasi, dan infrastruktur. Kemudian ada people yang bermaksud membentuk masyarakat local menjadi SDM di bidang pariwisata yang berkualitas dalam memberikan pelayanan wisata. Komponen produk selanjutnya adalah packages, idealnya setiap desatinasi harus menyediakan paket wisata yang dikelola oleh travel agensi dan sebagainya dimana wisatawan dimudahka dengan adanya paket wisata tersebut. Komponen yang terakhir adalah komponen produk yang terakhir adalah programs yang mampu mempromosikan sebuah destinasi tersebut secara lebih baik melalui kegiatan – kegiatan, festival dan lain-lain.
Secara keseluruhan, Destination Management Organization yang memiliki tanggung jawab penuh dalam mengintegrasikan serta mengkoordinasikan destination mix elements  tersebut. Peran destination Management Organitation terbagi menjadi 6 yaitu leadership and coordination dimana DMO mengatur dan mengkoordinir destinasi yang baru mulai dikembangngkan agar menjadi lebih baik kedepannya. Peran yang kedua adalah planning and research, yaitu DMO mempersiapkan, merencanakan, serta membuat strategi untuk destinasi. peran selanjutnya adalah product development, mengembangkan produk pariwisata termasuk komponen – komponen dari produk destinasi agar tetap  berkelanjutan. Marketing and promotion  juga menjadi peran DMO yaitu mengembangkan secara keseluruhan mengenai strategi pemasaran destinasi dan mengidentifikasi target pasar serta memilih identitas atau image yang paling efektif untuk destinasi. peran DMO yang ke  adalah partnership and team building, dimana DMO mengumpulkan pengembang pariwisata dan aliansi pembangunan untuk melaksanakan pengembangan destinasi tersebut. Dan yang terakhir adalah community and relations
Destination Management Organitation atau forum tata kelola pariwisata memegang tanggung jawab penuh untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasi destination mix elements, serta ruang lingkup pemasaran destinasi. DMO meliputi komponen – kompenen yang telah dijabarkan diatas serta peran DMO itu sendiri.

3.      Regulasi (Self-regulation)

Self-regulation adalah suatu aturan-aturan tertentu yang ditetapkan serta diterapkan dalam suatu destinasi pariwisata atau daya tarik wisata, yang dimana aturan ini haruslah di taati oleh wisatawan serta masyarakat terkait yang terlibat di dalam lingkungan pariwista.
Idealnya di dalam suatu destinasi atau daya tarik wisata seharusnya memiliki pembagian atau klasifikasi masing-masing antara instansi pemerintahan atau swasta, wisatawan serta masyarakat terkait dalam kelangsungan lingkungan pariwisata.
Pembagian dari peraturan ini sangatlah bardampak besar terhadap kelangsungan pariwisata, seperti halnya jika aturan ini di terapkan bagi wisatawan yang diatur sedemikian rupa seperti halnya dengan larangan-larangan jangan membuang sampah sembarangan, vandalism dan lainnya dimana aturan ini jika di jalankan dengan baik otomatis akan berdampak sangat besar terhadap kelangsungan lingkungan daya tarik wisata itu sendiri.
Contoh klasifikasi dari aturan-aturan yang idealnya harus diterapkan didalam destinasi wisata yaitu kepada wisatawan yang berupa larangan-larangan tertentu yang dapat menimbulkan kerusakan pada tempat atau daya tarik wisata itu sendiri dan juga dapat berdampak buruk kepa wisatawan apabila melanggar peraturan tersebut.


( Oleh : Indah Cahyati,  Andi Ahmad Sabil & Muhammad Alqurtubi )

Mason, P. 2003, Tourism Impacts, Planning and Management
Morisson, A. 2012. Destination Management and Destination

Senin, 11 April 2016

Dampak Positif dan Negatif Daya Tarik Wisata yang ada di Kota Makassar


Suatu Daya Tarik Wisata yang terlihat berhasil ataupun kurang berhasil dari segi pengelolaan, pengembangan, promosi atau bahkan dari segi lainnya pasti mempunyai dampak masing-masing yang dimilikinya, baik itu dampak yang positif maupun negatif.
Makassar adalah salah satu destinasi di indonesia dengan beberapa Daya Tarik Wisata yang patut untuk dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara, yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan. Meski dengan beberapa dampak yang dimiliki oleh setiap Daya Tarik Wisata masing-masing, tetapi sampai saat ini Daya Tarik Wisata tersebut masih aktif dan memiliki riwayat kunjungan yang baik.
Adapun beberapa Daya Tarik Wisata di kota Makassar yang memiliki dampak negatif dan dampak postif, yaitu :
Pantai Losari, adalah Daya Tarik Wisata yang menjadi icon kota Makassar yang lebih banyak dikenali oleh orang-orang diluar kota Makassar dibandingkan dengan Daya Tarik Wisata lainnya. Pantai Losari berada di jalan Penghibur kota makassar yang mempunyai keindahan pantai untuk dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung. Pantai Losari mempunyai dampak positif bagi Kota Makassar seperti menambah pendapatan Daerah, promosi dan eksistensi Kota Makassar, Bagi masyarakat lokal dampaknya seperti terbukanya lapangan pekerjaan, dan bagi pengusaha yang berpeluang untuk melakukan kegiatan di dalam area pantai losari yang berpotensi memberikan pendapatan bagi pengusaha itu sendiri.  Adapun dampak negatifnya yaitu, adanya pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh beberapa pengunjung yang membuang sampah langsung ke laut, serta faktor keamanan yang masih sangat kurang sehingga memberikan dampak bagi tingkat kunjungan yang menjadi berkurang.
Tanjung Bayang, adalah salah satu pantai yang ada di kota Makassar yang berada di dalam kawasan GMTD. Pantai Tanjung Bayang ini dapat diakses dengan mudah oleh setiap jenis transportasi yang ada di kota Makassar. Pantai ini cukup dikenal oleh masyarakat lokal karena biaya memasuki pantainya yang sangat ekonomis. Pantai Tanjung Bayang memiliki dampak positif bagi beberapa pihak yaitu selain menghasilkan pendapatan daerah, pantai ini jga mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi beberapa penduduk lokal yang berada di setiap pantai, dan wisatawan yang berkunjung mampu memberikan kehidupan bagi masyarakat yang hidup dikawasan pantai. Adapun dampak negatifnya yaitu, pencemaran lingkungan pada pantai saat wisatawan membuang sampahnya ke laut dan rusaknya penataan pada sekitar kawasan pantai ketika masyarakat lokal mendirikan usaha masing-masing tanpa menyadari bagaimana kawasan pantai yang baik itu seperti apa, dan terlalu murahnya biaya akses masuk yang ada sehingga membuat pantai ini sangat ramai dengan kunjungan wisatawan khususnya pada saat libur akhir pekan.
Pantai Akkarena, yaitu salah satu pantai yang menjadi favorit wisatawan lokal yang berada didalam kawasan GMTD tepatnya berada sebelum pantai Angin Mamiri dan masih bersejajar dengan pantai Tanjung Bayang, saat ini Pantai Akkarena sudah mengalami pengembangan yang lebih signifikan dibandingkan dengan pantai lainnya, dari segi infrastruktur dan sebagainya sudah sangat layak dan terbaru, banyak aktivitas yang dapat dilakukan didalam Pantai Akkarena ini, seperti menikmati matahari terbenam, berenang, berfoto dan masih banyak lagi. Khususnya untuk aktivitas berfoto, Pantai Akkarena ini menjadi tempat favorit bagi kalangan muda-mudi di Kota Makassar, karena dalam pengambilan gambarnya pantai ini memiliki beberapa titik keindahan tersendiri yang mampu membuat hasil gambar menjadi lebih menarik. Pantai Akkarena ini memiliki dampak postif dari segi pengelolaannya yang sudah terjalin dengan baik antar stuckholder sehingga mampu membuat pantai ini semakin berkembang, selain itu pantai ini tetap memberikan dampak positif juga bagi pendapatan Daerah dan lapangan kerjanya yang terbuka bagi masyakarakat lokal. Adapun dampak negatifnya yaitu pencemaran lingkungan yang terjadi karena kunjungan wisatawan yang masih kurang sadar untuk menjaga lingkungan dan limbah yang dihasilkan dari restaurant yang terdapat didalam pantai akkarena.
Benteng Rotterdam, adalah salah satu peninggalan sejarah yang dibangun oleh kerajaan Gowa-Tallo dan terakhir digunakan oleh pasukan dari Negara Belanda. yang dulunya dikenal dengan nama Benteng Pannyua oleh masyarakt kota makassar, tetapi benteng ini memiliki nama asli yaitu Benteng Ujung Pandang. Letak benteng ini berada dipinggir pantai sebelah barat kota Makassar. benteng ini menjadi tempat wisata sejarah yang sangat aktif digunakan bagi masyarakat lokal kota Makassar dalam rangka mengadakan kegiatan yang berbau budaya yang ada di sulawesi selatan, tingkat kunjungan wisatawannyapun sudah mencapai tingkat international. Dampak positif dari benteng ini yaitu mampu mendatangkan wisatan mancanegara yang memiliki profil wisatawan penyuka budaya peninggalan sejarah sehingga mampu menambah devisa bagi negara Indonesia. Adapun dampak negatifnya yaitu carrying capacitynya pada area parkir yang masih kurang luas sehingga pada saat-saat tertentu ketika telah berlangsung kegiatan didalam Benteng, kendaraan yang dimiliki oleh pengunjung mencapai batas jalan yang ada didepan Benteng sehingga menimbulkan dampak kemacetan yang mengganggu pengguna jalan yang mengakses jalan penghibur tepat didepan Benteng Rotterdam.
Benteng Sombaopu, adalah Daya Tarik Wisata peninggalan sejarah kesultaan Gowa yang berada di jalan Daeng Tata, kelurahan Benteng Sombaopu, kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dan masih berbatasan dengan kota Makassar. Benteng peninggalan sejarah ini didalmnya mempunyai banyak atraksi dan aktivitas wisata yang dapat memberikan nilai edukasi bagi setiap pengunjungnya. Benteng Sombaopu ini berisikan beberapa rumah adat Sulawesi Selatan yang mewakili dari suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Benteng ini juga memiliki peninggalan Meriam dengan panjang  9 meter dengan beratnya sekitar 9.500 kilogram, adapun museumnya yang berisi peninggalan – peninggalan sejarah kesultanan Gowa. Kondisi benteng sombaopu pada saat ini sangatlah memprihatinkan bagi dunia pariwisata khususnya bagi kondisi kepariwisataan kabupaten Gowa, inilah salah satu hal yang menjadi dampak negatif dari Benteng ini, yaitu kurang baiknya pelestarian dan pengembangan benteng ini sehingga menggambarkan secara jelas kepada masyarakat luas bahwa kabupaten Gowa adalah salah satu faktor yang tidak berperan secara aktif dalam pengelolaan Benteng ini sehingga lebih terkesan seperti mengabaikan salah satu Daya Tarik Wisatanya  sendiri. Adapun dampak positifnya yaitu walaupun benteng ini sangat kurang mendapatkan perhatian dari pihak pariwisata yang berwenang, tetapi Benteng ini masih tetap menjadi wadah atau tempat penyimpanan peninggalan sejarah yang senantiasa memberikan iformasi bagi setiap pengunjung yang ingin mendapatkan informasi mengenai kehidupan pada jaman dahulu, sehingga benteng ini tetap memberikan nilai edukasi yang baik bagi generasi penerus bangsa ataupun wisatawan.
5 (lima) Daya Tarik Wisata serta dampak positif dan negatif nya
1.      Pantai losari
Dampak positif:
- Pantai Losari sebagai icon kota makassar dan dapat mempromosikan diri sebagai destinasi pariwisata.
-      Memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berjualan disekitar pantai losari.
Dampak negatif :
-       Tercemarnya air laut dari sampah-sampah wisatawan yang berkunjung ke pantai losari
-      Berpotensi menjadi lokasi para pengamen yang kerap kali mengganggu wisatawan sehingga dapat merusak citra pariwisata Makassar.
2.      Pantai tanjung bayang
 Dampak positif :
-          Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
-          Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar kawasan tanjung bayang.
-          Dapat menjadi potensi percontohan di divisi merine sebagai pantai percontohan di industry pariwisata yang ada di Makassar
Dampak negatif :
-          Berpotensi menjadi penyalah gunaan tempat oleh sebagian muda mudi yang datang berkunjung sehingga dapat merusak citra pantai tanjung bayang itu sendiri.
-          Menghasilkan limbah yang cukup besar sehingga akan mencemari perairan sekitar pantai.
-          Adanya kecemburuan social antara masyarakat sekitar.
3.      Fort Rotterdam
Dampak positif :
-    Meningkatkan devisa Indonesia karena adaya wisatawan manca Negara penikmat wisata sejarah.
-     Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
-     Dapat melestarikan salah satu cagar budaya yang ada di Indonesia khususnya di Makassar.
-      Meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dampak negatif :
-      Rusaknya cagar budaya akibat vandalism oleh para wisatawan.
-    Dapat mengganggu ketertiban lalu lintas di akibatkan kurangnya/sempitnya area parker benteng fort Rotterdam.
4.      Benteng Somba opu
Dampak positif :
-      Memudahkan wisatawan yang tidak mampu untuk mengelilingi Sulawesi selatan untuk melihat beberapa rumah adat,akan tetapi wisatawan cukup berkunjung di benteng somba opu itu sendiri sudah dapat melihat keseluruhan rumah adat yang tersebar di Sulawesi selatan.
-          Peningkatan pelestarian budaya/sejarah.
-          Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Dampak negatif :
-       Rusaknya peninggalan sejaran akibat wisatawan yang tidak bertanggung jawab.
-       Banyaknya sampah yang ditimbulkan oleh wisatawan.
-     Munculnya vandalism yang diakibatkan oleh wisatawan.
5.      Pantai Akkarena
Dampak positif ;
-     Berpotensi menjadi tempat faporit  bagi para wisatawan yang ingin menikmati suset.
-       Meningkatkan pendapatan asli daerah(PAD).
 Dampak negatif :
-      Memberi dampak buruk terhadap berubahan ekosistem dengan adanya reklamasi pantai yang dilakukan oleh pihak pengelola.
-          Adanya sampah wisatawan


(Oleh : Indah Cahyati, Andi Ahmad Sabil dan Muhammad Alqurtubi)